Friday, June 03, 2005

Alasan

Seorang anak laki-laki sedang berusaha meminta Surat Ijin Mengemudi(SIM) pada ayahnya yang adalah seorang pendeta, agar dia juga dapat membantu jika ayahnya memerlukan bantuan sopir dalam pelayanan.
Ayahnya berkata, "Aku akan membuat persetujuan denganmu. Nilai rapormu nanti tidak boleh di bawah angka tujuh, setiap hari kamu harus membaca Alkitab, dan kamu harus mencukur rambut. Kalau semua sudah kamu laksanakan, kita akan membicarakan lagi mengenai SIM!"
Satu bulan kemudian anaknya bertanya lagi tentang niatnya membantu ayahnya dalam pelayanan, dengan mengemudikan mobil. Ayahnya berkata, "Nak, Ayah sungguh bangga padamu. Semua nilaimu bagus dan kamu sudah sangat rajin membaca Alkitab. Tapi kenapa kamu belum memotong rambutmu?"
Sang anak terdiam sejenak, ia lalu menemukan ide dan berkata, "Aku sudah memikirkannya. Ayah tahu Samson punya rambut yang panjang, Musa juga punya rambut panjang, Nuh rambutnya juga panjang, bahkan Yesus pun rambutnya panjang. Jadi menurutku saya tidak perlu memotong rambutku."
Dan dengan cepat sang ayah menjawab, "Iya, Nak, dan mereka selalu berjalan kaki kemana pun mereka pergi."

Teilhard De Chardin -Menerobos Tradisi Teologia Konservatif

Menerobos Tradisi Teologia Konservatif

Theilhard adalah lulusan Universitas Sorbone, guru besar geologi Institute Catholique di Paris, Presiden Persatuan Ahli Geologi Perancis dan dengan berbagai jabatan itu, Theilhard memiliki karya ilmiah yang gemilang.
Ia berupaya untuk mendamaikan iman dan ilmu pengetahuan dengan cara meninggalkan jalan rutin teologi tradisonal. Ia menamai manusia sebagai makhluk ‘paling sadar’ dalam Sejarah Alam Semesta, dan menamai Allah sebagai ‘Jiwa Evolusi’. Karena karya tersebut, Theilhard dikucilkan dari lingkungan gereja. Ia mengasingkan diri di gurun pasir selama sepertiga hidupnya untuk meneliti bekas-bekas kehidupan jaman purba di Asia. Tahun 1981, Vatikan memulihkan nama baiknya dan memuji penelitiannya yang tajam, visinya yang luas, semangat religinya yang nyata dan kemauan baik untuk menyatukan pandangan. Tetapi ia tidak sempat mendengar kabar gembira tersebut karena ia telah meninggal 26 tahun sebelum namanya dibersihkan.
Tahun 1899, Teilhard masuk novisiar Serikat Yesus. Sejak muda ia telah tertarik pada paleontology selain teologi dan filsafat. Selain itu, Theilhard juga menyenangi ilmu geologi. Ia senang melakukan perjalanan dan hal itu dimanfaatkan sebagai studi ekslusi.
DI institute Chatolique yang conservative, gagasan teilhard tidak berkembang karena tidak disetujui, malah dianggap memiliki pemikiran yang berbahaya. Atas kemauan Roma dan serikat, setahun kemudian Teilhard telah dijauhkan dari Perancis dan ia memulai penggaliannya di China atas biaya Museum Purbakala. Ia bekerja di gurun Gobi, Mongolia dan bersahabat dengan rahib Budha. Dikalangan para penggali, ia terkenal sebagai “Yesuit yang mengkilap.” Ia terus menggali pada siang hari dan menulis pada malam hari. Hasil karyanya disusun berdasarkan pandangan teologi-filsafat yang serba baru. Ia terlibat dalam penemuan sensasional, yaitu Sinanthopus Pekingensis. Penemuan ini menunjukan bahwa orang Peiping telah menggunakan api sejak lama.
Tahun 1950, ia diterima sebagai anggota Akademi Ilmu-ilmu Perancis, padahal Teilhard sudah berubah pada saat itu. Tetapi, pada tahun itu juga ia dicela oleh Vatikan. Paus Pius XII mengumumkan ensiklik Humani genesis yang menolak beberapa pendapat Teilhard yang membahayakan dasar ajaran agama Katolik. Pendapat ia berkisar pada teori penciptaan.
Perselisihan yang semakin besar itu menjadikan Teilhard memiliki alasan untuk pergi ke AS. Teilhard ingin mengerti alam semesta, hubungan antara bagian-bagiannya, maksud pokok dan susunannya dan ia ingin menemukan kedudukan manusia dalam alam semesta yang telah tertata rapi dalam penciptaan. Makna manusia di alam semesta dalam arti sejarah.
Teilhard berusaha menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, tetapi ia tidak mencari dalam ajaran gereja, karena menurut pendapatnya, ajaran gereja telah terikat pada pandangan dunia yang kaku, yaitu bahwa bumi diciptakan dalam keadaan sudah selesai, tidak bergerak dan berbagai kehidupan saling berdampingan dan tidak saling mempengaruhi. Teilhard yakin bahwa manusia dapat menjadi pengikut Kristus apabia ia menjadi manusia seutuhnya. Manusia dapat menjadi ‘seutuhnya’ bila ia memeluk bumi, dan iman kepada Kristus tidak dapat dipisahkan dengan iman kepada dunia. Teilhard yakin bahwa dunia selalu mengalami perkembangan. Ia selalu menemukan bahwa dunia selalu menimbulkan hal-hal baru dan baginya, evolusi dunia bukanlah sebuah hipotesi, tetapi sebuah garis lengkung yang menjadi pedoman bagi garis yang lain. Yang sering terjadi adalah, ketika teori evolusi sudah diterima, peran Allah sebagai pencipta akan dilupakan, tetapi tidak demikian menurut Teilhard, karena Allah adalah ‘Jiwa Evolusi’. Ia membiarkan alam semesta membentuk diri dan berkembang, tetapi Dialah yang mengarahkannya. Penciptaan tidak pernah berhenti, walaupun diam, alam semesta semakin muncul dari tiada.
Teilhard berusaha membuka tabir itu dengan hati-hati dan penuh kesabaran. Ia takut kalau alam semesta yang gemilang ini akan menghilangkan peran Allah dan membuangNya dari pusat alam semesta. Bumi adalah tempat kudus dan hal ini sering kita lupakan dengan mengatakan bumi yang penuh dosa. Bukankah Yesus datang ke dunia untuk menerima, menyelamatkan dann memberkati materi?
Banyak sejarah dan teologi yang kemudian mengikuti gagasan-gagasannya. Naskah-naskahnya yang dilarang untuk diterbitkan berpindah tangan dari ilmuwan yang satu ke ilmuwan yang lain. Para atasan Serikat Yesus menghormati pemikiran-pemikirannya. Tetapi anggapan bahwa pemikiran-pemikiran tersebut sangat berbahaya bagi iman Kristen, juga mendapat perhatian dari kaum teolog. “Bukankah semua bendungan iman akan segera runtuh bila rumusan yang lama diganti dengan rumusan yang baru?” Hal ini tidak terjadi, jika permainan pikiran ini hanya melingkupi kalangan ahli teologi dan filsafat, bukan bagi rakyat awam dalam lingkungan gereja.
Teilhard tidak dikucilkan dari lingkungan gereja karena karya-karyanya, tetapi ia malah dihormati oleh pemuka-pemuka agama, hanya karyanya tidak dapat diterbitkan, tetapi dipetieskan dengan sopan. Karya-karyanya itu dapat diterbitkan setelah Teilhard meninggal dunia. Ia juga dilarang untuk memberikan ceramah-ceramah, ia hanya memberikan naskah-naskahnya kepada para sahabatnya.
Perjuangan Teilhard untuk menempatkan bumi dari surgawi sebagai dua aspek teologis yang memiliki kesatuan fungsi dan tujuan hidup umat manusia telah mendapat dukungan gereja.
Kristus. Roh Kudus yang akan membantu qta untuk menjadi serupa dengan Yesus.
1. Roh Kudus diperlukan dalam pelayanan. Pelayanan seseorang bisa efektif maka diperlukan Roh Kudus. Yesus telah memberi contoh pada qta, saat Yesus melakukan pelayanan-NYA didunia ini Ia bergantung sepenuhnya pada Roh Kudus.
2. Roma 8: 26
Roh Kudus membantu qta dalam kelemahan qta baik dalam doa qta maupun pelayanan qta.
3. Matius 28 : 18-19
Yesus terangkat ke surga supaya Roh Kudus datang di dalam setiap hati seseorang. Dan saat itu qta telah diberikan kuasa & Roh Kudus akan menyertai qta sampai akhir zaman. Dan qta harus melakukan amanat Yesus yaitu memberitakan Injil sampai ke ujung dunia.

Guys…..Ingat sekarang ini Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi siap yang mengasihi Dia yaitu yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8 : 28)
Guys anda adalah orang-orang pilihan Allah yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah, Allah mau melakukan sesuatu dalam hidup mu untuk mendatangkan kebaikan. So qta jangan lari dari rencana Allah setiap rencana & rancangan Allah yaitu rancangan damai sejahtera.Guys jadikanlah Roh Kudus sebagai Partner (rekan sekerja qta) dlam pelayanan qta. Jangan qta mendukakan Roh Kudus dalam hidup qta.

TAKESHI MITARAI (Canon) - Dokter yg membuat kamera

Takeshi tinggal di Kyshu bagian Selatan Jepang setelah menyelesaikan pendidikan menengah ia meneruskan pendidikan di Universitas Hokkaido & ia memperoleh gelar dokter lalu membuka praktek yang akhirnya membawa ia ke dunia usaha. Pada thn 1933 ia bersama temannya Saburo Uchida seorang Sarjana Hukum serta ipar Uchida yang menggemari dunia fotografi membentuk Seiki Kogaku Kenkyusho (Lab. Penelitian Alat Optik Berprestasi) dengan tujuan mengembangkan sebuah kamera yang akan menyaingi kamera Leica model C. Saburo Uchida sebagai direktur & beralamat di Roppongi, Tokyo. Setahun perusahaan ini mampu memproduksi kamera 35 mm focal plane shutter (rana celah) yang pertama di Jepang & dinamakan Kwanon, Dewi Welas Asih bangsa Jepang & selanjutnya berubah jadi Canon. Takeshi berpikir bahwa industri ini harus dekat dengan kebutuhan militer, lalu ia mengincar produk’s yang memakai lensa yang dibutuhkan oleh militer & ia lalu mengembangkan pemeriksaan tuberculosis dengan mempergunakan sinar X, menggantikan pemakaian stetoscop.
Empat tahun perusahaan ini berdiri Uchida dikirim ke singapur untuk belajar adm & saat itu perusahaan mengalami kemajuan karna mampu menyerahkan sinar X pada pihak militer. Thn 1942 Uchida kembali & menyerahkan kursinya sebagai direktur pada Takeshi. Saat itu Takeshi mengubah system borongan & senioritas, sebagai seorang dokter ia yakin bahwa hanya karyawan yang sehat yang dapat bekerja dengan baik & ia menerapkan system kerja lima hari & libur dua hari serta mengirimkan karyawan secara periodic untuk memeriksa kesehatan.
Pada saat perang, Takeshi kesulitan dlm mencari karyawan yang memiliki loyalitas yang tinggi pada perusahaan, kesempatan krn kalah perang dimanfaatkan oleh Takeshi, ia menutup perusahaannya dan merumahkan karyawannya. Lalu ia mengumpulkan 10 org staf manajemen perusahaannya. Ia merencanakan merekrut karyawan dengan meneliti segala kemampuan mereka dengan teliti. Dua minggu kemudian, ia telah memberitahu mereka yang telah lolos seleksi, kecerdikan yang luar biasa dalam memanfaatkan kondisi tertentu untuk kemajuan perusahaan.
Suatu hari Takeshi mengunjungi Bell & Howell di Amerika & mencoba untuk memasarkan Canon di Amerika, Tapi jawabannya “Barang Jepang tidak memiliki kualitas yang baik, tetapi bila Canon bersedia menjual barang dengan merk Bell&Howell, maka persoalan akan berbeda”. Mendengar jawaban ini, Takeshi marah dan berjanji bahwa Canon akan menguasai pasar dunia. Dengan semangat baru ia membuat kamera dengan kualitas melebihi Leica disusul dengan peralatan audio, TV, kalkulator, Mesin fotocopy & Arloji electronic. Kegagalan karna ditolak oleh Bell & Howel telah membuat Canon merintis pasar Amerika & Eropa bahkan bisa mendirikan kantor cabang di Amerika & Eropa. Kemampuan Takeshi dalam melakukan diversifikasi telah menyelamatkan perusahaan dari kesulitan.. Sebagai seorang dokter, pemahamannya tentang kesehatan telah mampu memberikan kepercayaan para karyawan terhadap manajemen & memotivasi karyawan untuk dapat bekerja dengan tenang & factor utama dari sukses Canon adalah kemampuan Takeshi yang dapat bekerja keras & memiliki kemampuan untuk mengantisipasi masa depan demi kemajuan Jepang sebagai negara Industri yang disegani di dunia.